fanpage


Senin, 24 Desember 2012

Persaingan Mengerucut Pada Duo Manchester


Headline
Hingga menjelang akhir paruh pertama musim 2012-13, peta persaingan di Liga Primer Inggris makin terlihat: mengerucut pada duo Manchester. Bagaimana peluangnya hingga akhir musim?
Sementara Chelsea, yang sempat bercokol di puncak klasemen berkat delapan laga awal tanpa kekalahan dan hanya sekali imbang, berangsur-angsur melorot setelah gagal meraih kemenangan di tujuh laga berikutnya, dengan tiga kali kekalahan.
Dua klub lain yang dekade lalu menjadi anggota tetap The Big Four, Liverpool dan Arsenal, gagal memberikan perlawanan. The Reds, yang mengawali laga dengan buruk, tiga kekalahan dan dua imbang di lima laga perdana, terlempar dari 10 besar, bahkan nyaris masuk zona degradasi. Sementara Arsenal, dua kali menang dan tiga imbang di lima laga awal, terus angin-anginan, namun berhasil masuk empat besar, terpaut dua poin dari Chelsea.
Kini, setelah 18 laga dilalui, Manchester United cukup nyaman berada di puncak klasemen dengan selisih empat poin dan sebelas poin, masing-masing dari City dan Chelsea, meski The Blues masih punya satu laga sisa lebih banyak dari keduanya. Lalu, bagaimana persaingan di klasemen sepanjang paruh kedua nanti?
Berkaca pada kegagalan MU mempertahankan puncak klasemen di penghujung musim lalu, Darren Fletcher sang gelandang mengingatkan rekan-rekannya untuk tidak bersantai dulu.
Musim lalu, skuad besutan Sir Alex sempat unggul delapan poin dari City dengan enam laga tersisa, tetapi pada akhirnya justru kalah.
“Kami tak boleh menyia-nyiakan peluang dengan menganggap kami berada pada posisi yang nyaman. Kami harus gunakan pengalaman musim lalu untuk menyadari bahwa kenyataannya tidak seperti itu,” kata Fletcher dalam situs resminya.
Performa cemerlang MU tak lepas dari kebijakan transfer di awal musim, mendatangkan Shinji Kagawa, Alexander Buttner dan terutama Robin van Persie. Nama terakhir yang diboyong dari Arsenal dengan nilai transfer 24 juta poundsterling (376 miliar rupiah), menjadi pencetak gol terbanyak MU dengan 15 gol. pemain asal Belanda itu juga menempati pucuk daftar top skorer Liga Primer bersama Michu dengan 12 gol.
Tajam di lini depan, MU keropos di lini belakang. Cedera yang silih berganti menghantam para bek tengah seperti Nemanja Vidic, Rio Ferdinand, Phil Jones, Chris Smalling maupun Jonny Evans, ditambah labilnya penampilan kiper David De Gea dan pelapisnya, Anders Lindegaard, membuat MU kebobolan 24 kali dalam 17 laga, lebih banyak sembilan dari City dan tujuh dari Chelsea.
Faktor lemahnya lini pertahanan juga dikeluhkan Ferguson. “Saya berharap memperoleh sedikit keberuntungan,” Fergie menyambung. Dewi Fortuna rupanya mendengar harapan pelatih yang akan berusia 71 tahun pada 31 Desember nanti itu. Vidic dan Ferdinand, telah pulih.
Pesaing terdekat Setan Merah, City, sebenarnya tampil cukup konsisten. Hanya sekali kalah hingga pekan ke-18. Bandingkan dengan MU yang sudah tiga kali kalah. Kekalahan ini sekaligus yang pertama dalam dua musim terakhir di kandang sendiri. Lebih pahit lagi, kekalahan tersebut dihadirkan MU.
Masalah City adalah mereka kerap gagal raih poin penuh kala bersua tim-tim medioker seperti West Ham United dan Everton. Berbicara peluang timnya, pelatih Roberto Mancini tetap optimistis.
"Kami memenangi liga musim lalu hingga pertandingan terakhir. Ini bisa terjadi,” tukas Mancini.
Menjelang akhir tahun hingga Tahun Baru adalah periode terberat dan krusial di Liga Primer Inggris. City menjamu Reading pada Sabtu (22/12/12), sementara MU bertandang ke Markas Swansea City sehari kemudian. Pada hari yang sama, Chelsea menjamu Aston Villa.
Sehari setelah Hari Natal, MU menjamu Newcastle United, City bertandang ke Sunderland sementara Chelsea berkunjung ke Norwich. Tiga hari kemudian, Sabtu (29/12/12), MU menjamu West Brom, City tandang ke Norwich dan Chelsea ke markas Everton sehari kemudian.
Di Tahun Baru, City melawan Stoke di Etihad, MU tandang ke Wigan serta Chelsea menjamu QPR pada hari berikutnya.
Menilik dari jadwal tersebut, MU mendapat kombinasi lawan tersulit, terutama lawan kuda hitam Swansea dan Newcastle. Terbukti, MU tersandung di kandang Swansea, hanya bermain imbang 1-1.
Sementara City, yang tersulit mungkin melawan Stoke. Laga perdana di periode sibuk berakhir dengan kemenangan tipis 1-0 atas Reading, sementara Chelsea menggasak Aston Villa delapan gol tanpa balas.
Bagi Chelsea, keseluruhan laga padat ini menjadi ujian tersendiri bagi pelatih Rafael Benitez, yang baru bergabung 25 November lalu, menggantikan Roberto Di Matteo. Dari empat laga yang telah dijalani, Benitez baru meraih satu kemenangan, kalah sekali dan sisanya imbang.
Selain periode krusial tersebut, aspek lain yang mempengaruhi persaingan di paruh kedua adalah kebijakan setiap klub di bursa tranfer Januari ini. Untuk menambal lini pertahanannya, MU dikabarkan mengincar bek kanan mida usia Sime Vrsaljko. Di lini tengah, MU mengincar Mateo Kovacic yang didaulat menjadi pengganti Paul Scholes.
Mancini, yang kecewa dengan kebijakan transfer klubnya awal musim ini, diperkirakan bakal menggila di bursa transfer. Di awal musim, City membeli mayoritas pemain kelas dua. Dua bidikan utama, Eden Hazard dan Van Persie, gagal didatangkan.
Lini depan dan gelandang bakal menjadi buruan utama City. Meski Roberto Mancini membantah rumor seputar Daniele De Rossi dan Wesley Sneijder, keduanya tetap erat dikaitkan. Begitupula dengan penyerang Stephan El-Shaarawy dan Leandro Damiao.
Di kubu Chelsea, penyerang baru menjadi target utama setelah Fernando Torres tak kunjung menunjukkan efektivitasnya, terutama saat momen-momen krusial. Salah satu contoh ketika Chelsea kalah 0-1 dari Corinthians di final Piala Dunia Antarklub 2012 di Jepang. Torres gagal mencetak gol meski dua kali berhadapan satu lawan satu dengan kiper lawan.
Saat The Blues berpesta gol pun, Torres, yang notabene diplot sebagai penyerang tunggal, hanya mampu membukukan satu. Bomber ganas Atletico, Falcao, menjadi target utama. Alternatifnya? Bafetimbi Gomis dari Lyon dan Willian dari Shakhtar Donetsk.
Gol dan konsistensi menjadi faktor utama penentu akhir musim nanti. Dikombinasikan, hanya Setan Merah yang mampu menjaga konsistensi dalam mencetak gol hingga pertengahan musim ini. MU sudah mencetak 43 gol di liga, 10 dan 15 gol lebih banyak dari City dan Chelsea. Jika Sir Alex Ferguson mampu menjaga konsistensi timnya dalam menyuplai bola untuk Robin van Persie, gelar juara berpeluang besar jatuh ke tangan MU.
Persaingan untuk memperebutkan satu jatah tiket ke Liga Champions musim depan juga patut dicermati. Arsenal harus bersaing dengan Everton, Tottenham Hotspur, dan Liverpool untuk menggeser Chelsea.[yob]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar